Taukah teman-teman, di dunia ini, profesi apa yang menurut saya paling luar biasa?
Jawabannya: jadi Ibu! Ya, karena jadi ibu memang harus profesional.
Hmm… Inget selentingan Mbak Atul (tetangga kamar di kosan) beberapa hari yang lalu, “Cip, kamu kena syndrome penyakit ya?”
Langsung aja saya kaget, ”Hah?? Sakit apa? Sehat-sehat aja kok.”
Kata Mbak Atul, “Sakit sibuk!”
GUBRAK!! L
Sebenernya saya gak suka dibilang sibuk. Tapi yaa… Anggap positif aja. Semoga benar-benar sibuk dengan aktivitas-aktivitas bermanfaat jadi gak banyak waktu-waktu produktif tersia-siakan.
Hmm… Mungkin nanti, semua ini akan berkurang, bukan tentang esensinya, tapi aktivitasnya. Dan di saat itu, kontribusi akan saya transformasikan ke dalam bentuk lain: jadi full time wife and full time mother!
Hey girls, jangan berpikir pembahasan ini kejauhan dari umur ataupun kapasitas kita ya. Actually, saya senang berpikir dari titik akhir, beberapa tahun jauh di depan. Supaya nanti, pada tahun-tahun itu, saya tau seperti apa seharusnya diriku. Intinya, gak ada tuh disorientasi, dan juga bisa mengevaluasi diri sendiri. Jadi saya pikir, ini gak kejauhan kok buat dibahas.
Lanjut ya…
Sooo, jadi professional mother adalah salah satu cita-cita besar saya. Belajar dari mama, yang selalu ada buat anak-anaknya, seperti apapun adanya. U know what? Ibu adalah cinta pertama seorang anak setelah lahir ke dunia, menjadi pendidik pertama anak-anaknya, yang kasih sayangnya selalu membuat sang anak merasa paling nyaman berada di samping ibunya, tanpa menimbulkan kemanjaan yang membunuh potensi...
Hmm… Kalo soal fulltime wife… Siapa sih yang gak pengen jadi orang pertama yang diliat suaminya waktu sang suami pulang ke rumah selepas seharian mencari penghidupan di luar rumah (meskipun mungkin…ada pembantu yang mau bukain pintu)? Jadi istri yang akhlaknya menyejukkan? Jadi teman diskusi yang inspiratif solutif dan menenangkan? Tempat berbagi visi jangka panjang dan cita-cita akan kehidupan yang akan datang?
Kalo bener-bener sibuk di luar, mana mungkin sempet ??
Gak ada yang salah dengan aktivitas di luar, apalagi kalau jauh dari kesia-siaan dan bahkan, justru banyak manfaatnya. It’s all okay J
I just think… Menjadi full time mother n full time wife bukanlah sesuatu yang akan menghindarkan perempuan dari aktivitas bermasyarakat, apapun bentuknya, mulai skala RT, kota, propinsi, nasional, bahkan internasional sekalipun. Tapi harus tetap ingat, jadi full time wife n full time mother juga. Bukankah profsional itu berlaku dalam segala hal?
Anyway, sengaja saya tulis gambaran dan contoh yang sederhana aja (biar yang baca gak mikir macem-macem J). I’m sure, actually u all already think about it. Saya cuma…ingin membahasakannya sesederhana mungkin ^^v
Happy reading ^^
kok bisa sama ya dengan yg mb fat pikirkan beberapa hari ini..
BalasHapussehati mbak ^^
BalasHapus