Stranger
Stranger
Someone stranger
Standing in a mirror
I can't believe what I see
How much love has been taken away from me?
My heart cries out loud
Everytime I feel lonely in the crowd
Getting you out of my mind
Like separating the wind from the cloud
Afraid
Afraid
I'm so afraid
of losing someone I never have
Crazy, oh, crazy
Finding reasons for my jealousy
All I can remember
When you left me alone
Under the moon over my obscure little town
As long as I can remember
Love has turned to be as cold as December
The moon over my obscure little town
The moon over my obscure little town
(Andrea Hirata - dalam Padang Bulan)
Di buku Cinta dalam Gelas, saya paling suka frase ini:
"Ia adalah lelaki yang baik dengan cinta yang baik. Jika kami duduk di beranda, ayahmu mengambil antip dan memotong kuku-kukuku. Cinta seperti itu akan dibawa perempuan sampai mati."
"Jika kuseduhkan kopi, ayahmu menghirupnya pelan-pelan lalu tersenyum padaku."
Meski tak terkatakan, anak-anaknya tahu bahwa senyum itu adalah ucapan saling berterima kasih antara ayah dan ibu mereka untuk kasih sayang yang balas membalas, dan kopi itu adalah cinta di dalam gelas.
Benar-benar romantisme yang sederhana. Oh, tenang saja, saya tidak sedang melankolis sama sekali kok. Ya, sepertinya saya memang bukan orang yang melankolis. Tapi, saya menyukai cara-cara yang sederhana dan cenderung pragmatis. Dan menurut saya, penggambaran di atas sangat tepat untuk menjabarkan tentang "kebahagiaan yang sederhana". Idealis dalam orientasi, pragmatis dalam eksekusi.
you know girl, some people say that what she said (wrote) is what she thought n feel.
BalasHapushehehe..
i know what you thought and what you feel, hehe
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusis that so?
BalasHapus