Apa kabar sayang?
Dulu aku selalu punya waktumu
Sekarang tidak lagi
Bagaimana keadaanmu kini?
Masih sempatkah bercengkrama dengan mimpi-mimpi?
Ataukah semuanya kau biarkan begitu saja diterbangkan angin
seperti layang-layangmu yang putus dulu?
Sekarang,
apa kau tak akan membiarkanku tau apa yang terjadi pada malam-malammu?
Atau tak maukah kau biarkan aku ikut mengisi siang-siangmu?
Sayang,
Setidaknya dulu aku tau kabar siang dan malammu
Kini tinggal kelam menyeimuti bayangmu di waktu-waktu itu
Apa kini aku benar-benar tak bisa memiliki dirimu
walau hanya sebagian amat kecil?
Apa kini duniamu terlalu menyenangkan
hingga membuatmu lupa padaku?
Tak pernah teringatkah olehmu?
Tentang mimpi-mimpi yang kau ceritakan padaku di atas sepeda dulu?
Kau tau?
Aku cemburu
pada apa saja yang telah merebut waktumu dariku
Kau tak lagi berkeluh kesah manja padaku
Apalagi menceritakan segala isi hatimu
Tak ada lagi kisah mimpi-mimpi
Kadang yang kuterima hanya emosi
Tak apa, aku paham
Kau tak perlu dewasa sebelum waktunya
Tapi paling tidak
Biarkan aku ada kembali dalam hidupmu
Kau tau adikku sayang?
Sungguh aku merindukan saat-saat berbagi bersamamu
Bolehkah aku bertanya pada angin malam dan kabut fajar
yang kutitipi rindu untukmu?
*wajah ini sudah basah, tak sanggup lanjut menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar