Allah....
untuk sekali ini, biarkan hamba kecilMu yang lemah mengeluh
Allah...
bukan bermaksud enggan atau semacamnya
cuma ingin mengadu lewat tulisan
Perjumpaan denganmu sungguh bermakna
sangat rindu waktu-waktu berkualitas berdua saja
pasti Engkau tahu kegelisahan ini
bahwa sungguh hamba kecilMu yang lemah ini takut
takut mengukur kapasitas diri
bukan banyaknya, atau besarnya, atau bergengsinya tugas yang dikhawatirkan
Tidak... Kau tahu ini sesuatu yang lebih dari itu
Kau tahu, tugas-tugas akademik dan tugas-tugas harian
bukan hal-hal yang cukup berat untuk membebani hati ini
Tidak... Kau tahu ini bukan tentang sesuatu yang epistemis seperti itu
Engkau tahu, sepekan yang lalu,
berada di ruangan itu... rasanya udara seperti kehilangan sekian persen oksigennya
Apa ini?
Apa benar ini nyata? Apa benar aku ada di sana?
Oh tidak, rasanya ingin percaya semua ini mimpi belaka
Terasa berat sungguh... aku tak mau percaya
Sepertinya luas telapak kaki kecil ini harus menopang beban yang lebih berat
Pundak yang lemah ini harus menumpu dalam waktu yang lebih lama
Punggung ini makin sakit menggendong lebih banyak
Sampai hari ini, masih sesak nafas terasa
Tidak.... tidak ingin kukeluhkan semuanya
Tidak.... karena aku yakin semua itu
hanya bisa ditopang lebih kuat
dan ditumpu lebih lama
oleh orang-orang yang kuat
bukan oleh kaum yang manja
"Laayukallifu nafsan illaa wus'aha"
Tapi untuk keterkejutan ini
untuk hati yang masih susah percaya ini
untuk jiwa yang masih menganggap dirinya pergi sejenak dari jasad ketika terlelap
biarkan untuk sekali ini, hamba kecilMu yang lemah mengeluh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar