Kamis, 26 Juli 2012

jalan juang

"Dek, kenapa mau ngurusin mas?"
"Karena mas perlu dikurusin hehe..."

Ooops salah, ini benernya:
"Karena ngurus suami adalah jihadnya istri ^^"

Alhamdulillah, Allah telah melapangkan jalan juang ini, semoga makin menambah berkah, makin muntijah langkah kita menggapai mardhotillah...

Makasih utk doa2 yg nggak pernah putus sayang...

Rabu, 25 Juli 2012

tentang hidup

Hidup bukanlah tentang berkarir di masa muda lalu berderma di masa tua. Karena kita tidak ernah tau kapan umur kan berujung. Sempat bertemukah kita dengan usia tua. Dan aku berjanji padamu, insya Allah kau akan berhenti tumbuh menjadi orang besar saat kau mulai memikirkan dirimu sendiri saja, karena orang besar tidak melakukannya, mereka berjuang agar umurnya bermanfaat, tidak hanya untuk dirinya sendiri, bahkan tidak hanya untuk orang di sampingnya,, tetapi untuk banyak orang dalam lingkup yang lebih luas. Maka hidup adalah tentang janji suci, "Alastu birobbikum? Qoou bala syahidna." (QS. Al-A'raf: 172)

Sebodo amat pandangan orang, bukankah yang terpenting pendapat-Nya?

Selasa, 24 Juli 2012

Two Voices One Song


It’s so rare to find a friend like you
Somehow when you’re around
The sky is always blue
The way we talk
The things you say
The way you make it all okay
And how you know
All of my jokes
But you laugh anyway
If I could wish for one thing
I take the smile that you bring
Wherever you go in this world
I’ll come around
Together we dream the same dream
Forever I’m here for you
You’re here for me
Oh~ Two voices one song
And anywhere you are, you know I’ll be around
And when you call my name, I’ll listen for the sound

Senin, 23 Juli 2012

Tentang anak2

Saat ini aku ingin bicara, tentang orang tua2 kita, tentang kita, dan tentang anak2 kita. Aku ingin bercerita tentang sebuah kisah sedih yang mungkin tidak membuatmu menangis. Tahukah kau berapa banyak orang tua yang didurhakai anaknya? Atau tahukah kau bagaimana rasanya? Ah entahlah, aku sendirir belum tau kapan akan benar2 menjadi orang tua, tp aku tau, saat ini aku pun sudah bertugas menimang peradaban. Dan aku pun seorang anak, yang tentu tidak sepenuhnya mengerti tentang orang tuaku sebelum aku menjadi seperti mereka. Tapi memang ironis bukan melihat anak durhaka pada orang tuanya?

Seorang anak seperti sinar matahari bukan? Tapi bagaimana jika ketika ia tumbuh besar tiba2 tumbuh pula potensi kenakalannya. Entah nasehat apapun tak dipedulikannya. Ayat2 Al-Qur'an? Apalagi.... Orang tua jengkel alang-kepalang, Namun sampai pada titik tertentu, orang tua normalnya belajar, dan bermuhasabah. Mungkin, bukan soal perhatian dan kasih sayang kurang mereka berikan, karena banyak anak yatim piatu tumbuh sebaik seharusnya, tapi mungkin, anak2 mereka pernah makan uang riba. Mungkin, di dalam darah mereka mengalir sumber haram. Atau mungkin, orang tua memang terlambat memerhatikan aspek ruhiyah anak2nya. Tak jarang aku mendengar seorang ibu berkata, "Nanti anak yang ini mau saya masukkan pesantren saja, biar nggak kayak masnya."

Jadi anak sholih memang nggak harus masuk pesantren, dan masuk pesantren belum tentu sholih. Tapi orang tua mana yg nggak pengen punya anak sholih? Bagus memang bisa belajar dari pengalaman, tapi soal pengalaman yg nggak menyenangkan, nggak perlu dialami sendiri kan? Cukup belajar dari orang lain. Jadi mari pelajari anak2, semoga tidak terlambat kita memerhatikan segala keperluannya, termasuk kebutuhan ruhiyahnya. Nanti, aku mau jadi pengasuh anak2ku sampai mereka berumur 7 tahun. Sampai saat itu mereka akan belajar tentang akhlak, dan belajar bersosialisasi di tempat2 resmi. Nanti setelahnya, ayo cari pesantren tahfidz yg diakui setara SD, atau kalau terpaksa belum nemu yg akreditasinya memenuhi syarat, bikin program sekolah & nyantri saja, yg penting si anak enjoy. Semoga, kita nggak terlambat memperkenalkan Al-Qur'an pada anak2. Semoga kasus ibu di atas nggak semakin banyak, dan semoga...kitapun termasuk anak2 sholih bagi orang tua kita......


Senin, 02 Juli 2012

New Life

"Maybe it's true that life is like a book. Once we put an end to a chapter, it only means that we're ready to open another one. Till it reaches the very end of all chapters."

Alhamdulillah, hari ini genap 16 hari aku menyandang status baru: jadi seorang istri, genap 16 hari pula aku punya keluarga baru, keluarga yg sangat hangat, bahkan aku merasa sudah bertahun2 ada dalam keluarga ini. Sekarang aku puya 2 mama, punya nenek lagi, dan punya 3 kakak (mau nambah jadi 4 :D). Bahagia, alhamdulillah........ genap 8  hari tinggal di rumah baru. Oh iya, sebelumnya minta maaf kalau teman2 kampus maupun orang lain di luar keluarga nggak dilibatkan dalam acara walimahan (kecuali ratih n pandu utk ngurus perjalanan), sengaja, utk menghargai keluarga besar yg sangat excited dg kabar ini, terutama ayah dan mama yg dg bahagia menerima menantu (saat itu calon), padahal anaknya nggak pernah ngenalin cowok, ngekost sejak SMA dan tiba2 bgitu pulang ngajuin calon suami hehe. Semoga Allah membalas kebaikan seluruh keluarga besar Gutomo Parto Suwiryo dan keluarga besar Atmo Suwito Yadi. Btw, kalo ada yg kaget,  saya punya pendapat: orang lain aja kaget, apalagi yg jalanin, kaget berlipat2 :D
Yup, tapi jodoh urusan Allah, dan aku bersyukur atas kehendak-Nya, memberikan suami yg luar biasa baik dan sayang sama keluarga, ditambah keluarga baru yg nggak cukup dibilang dg istilah: hebat! 

Mmm..sedikit jd perhatianku, ada yg bilang ini nikahan keluarga besar militer (ah ayahku bukan orang militer kok...). Ada juga yg bilang nikahan anak sm keponakan pejabat magetan (plis deh, itu kan temporary). Whatever, insya Allah kesediaan kami menikah adalah karena punya iman, dan ingin diridhoi atas setiap langkah. Alhamdulillah, semua lancarr meskipun setiap kebutuhan ditangani sendiri (tanpa jasa WO/catering, cuma dekor ma rias aja nyewa). Hoho..pegel juga cz tamunya 3000an, acara dari jam 9 pagi sampe jam 9 malem. Anyway, barakallah for us :)

Nanti, mungkin akan kusambung cerita tentang suamiku yang (hmm..apa ya? simpen aja buat diri sendiri deh, rasanya istilah pengertian nggak cukup), mama mertuaku yg luar biasa, nenek dan kakak2 ipar yg penyayang sekali, om, tante, sepupu2 baru yg super baiiik.. plus keponakan2 baru (esp: dzaky yg maunya nempel terus sama tante barunya), awas om ari nanti cemburu :D

Aku senang bisa pulang ke dekat rumah, aku betah di surabaya, senang sekali. Di perumahan ini nggak kerasa panas, tempatnya juga dekat masjid agung Al-Akbar mungkin cuma sekilo, jadi mas ari rajin ngajak ta'lim di sana. Yup, kan tetep harus belajar banyak ilmu syar'i. Lingkungan kami juga baik, teman2 baru (tmn maen n tmn ngaji) juga menyenangkan. So much welcoming :). Oya, awalnya aku bisa ngerjain semua urusan rumah, kecuali masak hehe... Sekarang, bisa bikin masakan2 yg ngangenin lho hehe...u'll never know till u've tried deh.
Hmm...sementara, ceritanya dicukupkan dg hamdallah dulu: alhamdulillah... Lain kali, semoga akan dilanjutkan