Rabu, 11 September 2013

Mbahkung

Kangen mbahkung...

Hiks... hiks... kangen diperhatiin kung... Mbahkung yang seumur2 aku kenal kerjanya jauh di kota antah-berantah, pulangnya jarang-jarang. kalo pulang nanya kabarnya detiiilll banget. Gimana kesehatanmu? Sekolahmu? Ini-itumu? Kangen ditanyain gitu. Mbahkung yang paling perhatian sama sekolahku. Mbahkung yang kalo pulang selalu beliin buku. Eh, bukan...bukan buku2 mahal dari toko buku, tapi buku2 murah dari penjual asongan di bis yang beliau naiki sepanjang perjalanan pulang.

Mbahkung rajin beli buku buat cucu2nya. Tiap cucu dapat jatah buku beda. Tapi aku yang nakal selalu ngambil semua jatah buatku sendiri. Selesai baca, baru sepupu yang lain boleh ambil (baca: pinjem karena pasti aku ambil lahi). Untung para sepupu gak terlalu hobi baca jadi nyantai2 aja. Mbahkung pun nggak protes dan tetep beli banyak buku buat semua cucunya. Buku yang menurutku ajaib karena cuma mbahkung yang mau beliin, sementara di sekitar kami nggak ada toko buku. Bahkan aku nggak peduli kalo buku2 itu belum tentu diedit dengan benar dan baik.

Kangen mbahkung yang pecinta segala jenis sayur-mayur. Mbahkung yang maksa aku jadi pecinta sayur juga. Mulai yang nggak berasa sampai yang bikin enek. Kerasa banget manfaatnya waktu mau ng-ASI sekarang. ya...ya...ya...tiba2 kangen mbahkung.

Kamis, 20 Juni 2013

Memanfaatkan Segala Sarana

Bertahun-tahun ini nggak sensitif, nggak perasa, nggak bisa panik, dan susah banget sedih. Tapi, ada yang selalu bikin sediiiih... Sedih melihat umat Islam susah berbaik sangka pada saudaranya, apalagi sampai saling mencela. Kenapa harus mengumbar keburukan saudaranya? Allah, Rasul-Nya, dan orang2 shalih di segala masa nggak akan bangga dengan yang demikian... Siapa yang untung? siapa yang rugi? U know who...

Salah nggak, kalau dakwah memanfaatkan segala sarana yang mungkin digunakan? Mau person to person, tabligh, organisasi (dalam level apapun dan dengan karakter apapun), masuk ke institusi...semua cuma cara. Mau "golongan" apapun, selama pangkalnya Islam, akidahnya benar, berbai'at pada Allah dan Rasul-Nya, meskipun punya cara masing-masing, patutu dihormati. Rambunya jelas, mengajak kembali pada Allah bil hikmah wal mauizatil hasanah. Selama saudara seiman masih dalam rambu itu, fine kan? Nggak perlulah mencela meskipun nggak setuju, menghina meskipun nggak suka... kecuali ada yang memang slaah dan menyangkut akidah (u know what).

Dan bukankah, titik terendah itu sebatas baik sangka? Terbagi tanpa terpecah lebih indah...

#belajarmenghormatidanmenahankomentarnegatifpadasaudarasendiri

Senin, 13 Mei 2013

Brave

Wherever you are, whatever you do, problems will always find you. So, why run? Life's too short to be spent with over-panicking :)

Selasa, 30 April 2013

ALWR

Gak sibuk kok, tapi gak pernah nganggur :)

Cuma orang-orang yang gak punya hobi dan mimpi aja yang pernah nganggur. Selebihnya, meskipun diam atau berhenti sejenak, orang yang punya mimpi nggak pernah nganggur.

(A Long and Windy Road-2013)


Laugh, even when you feel too sick or too worn out or tired. 
Smile, even when you're trying not to cry and the tears are blurring your vision. 
Sing, even when people stare at you and tell you your voice is crappy. 
Trust, even when your heart begs you not to. 
Twirl, even when your mind makes no sense of what you see. 
Frolick, even when you are made fun of. Sleep, even when you're afraid of what the dreams might bring. 
Run, even when it feels like you can't run any more.
And, always, remember, even when the memories pinch your heart. Because the pain of all your experience is what makes you the person you are now. And without your experience---you are an empty page, a blank notebook, a missing lyric. What makes you brave is your willingness to live through your terrible life and hold your head up high the next day. So don't live life in fear. Because you are stronger now, after all the crap has happened, than you ever were back before it started.

Senin, 22 April 2013

On My Own

#lagi suka sama Samantha Barks

Sometimes I walk alone at nightWhen everybody else is sleepingI think of him and then I'm happyWith the company I'm keepingThe city goes to bed,And I can live inside my head
On my ownPretending he's beside meAll alone,I walk with him 'til morningWithout him,I feel his arms around meAnd when I lose my way I close my eyesAnd he has found me
In the rain, the pavement shines like silverAll the lights are misty in the riverIn the darkness, the trees are full of starlightAnd all I see is him and me forever and forever
And I know it's only in my mindThat I'm talking to myself and not to himAnd although I know that he is blindStill I say, there's a way for us
I love himBut when the night is overHe is gone,The river's just a riverWithout him,The world around me changes!The trees are bare and everywhereThe streets are full of strangers...
I love himBut every day I'm learningAll my life,I've only been pretendingWithout me,His world would go on turningA world that's full of happinessThat I have never known
I love him...I love him...I love him...But only on my own...

"Little Fall of Rain"The rain can't hurt me now
This rain will wash away what's past
And you will keep me safe
And you will keep me close
I'll sleep in your embrace at last.

I don't feel any pain
A little fall of rain
Can hardly hurt me now
And rain...Will make the flowers... grow...

Kamis, 18 April 2013

About Pregnancy

Alhamdulillah, allah memberi kesempatan merasakan adanya kehidupan lain dalam tubuh, bayi lucu yg selalu tampak aktif di USG, meskipun belum kerasa banget karena belum gede (padahal kata dokternya sih gede). Alhamdulillah nggak merasakan mual, muntah, dan sebagainya, hanya lebih cepet capek, tapi itu sih karena memang banyak yg dikerjakan sampai saat ini (serius, jauuuuuuuuuuuh lebih banyak dibanding masih kuliah dulu, ataupun di kerjaan2 sebelumnya). Ngidam? Nggak kepengen macem2 sih, apalagi sampe mual-pusing kalo nggak kesampean.. Paling kalo lagi pengen A, dikasih B, si B-nya langsung ditolak tanpa ampun wkwk... Tapi justru nafsu makannya meningkat parah, di usia 14 minggu, bb naik 5 kilo *amazing...

Si dedek yg ini alhamdulillah kuat banget, saking normalnya ritme hidup yg dijalani, sampe2 gak sadar ada dedek sampai hampir 3 bulan. Masih tetep bawa tas berkilo2 (karena ada laptop), masih pindahan, angkat2 barang berat dari lantai 1 ke lantai 2, alhamdulillah sehat...

intinya sih, menikmati banget fase-fasenya, cuma si dedek agaknya lagi minta diasah otak nih, lbh banyak mikir drpd kerja fisik. start bulan depan, kita nulis2 aja ya dek hehe... sehat ya sayang...

Percakapan Lucu

Ini lucunya Surabaya, tiap saya nanya nama mbak2 ummahat muda, nggak langsung dijawab pake nama, dijawabnya, "Saya istrinya X"

@_@

X itu siapa ya? Hadeuh, emang saya kenal -_-???

Sampai2 saya harus dg hati2 nanya, "Maaf mbak (jgn tersinggung), tapi suaminya mbak itu siapa ya? Yang mana? Saya belum kenal orang2 sini..."

"Yang itu... blablabla..."

"Ehm, jadi, kalo mbak sendiri namanya siapa?" Wkwkwk...

#serius ini terjadi

Kilometer demi Kilometer

#dalam perjalanan

Berapa jarak sudah terlewati? Kilometer demi kilometer tertempuh. Apa saja sudah terjadi sampai saat ini? Atau terlalu banyak sekadar melewati dari jalanan ke jalanan saja? Lajur-lajur yang sama, terlampaui berkali-kali.

Hmm, kadang sepertinya hanya terlalu banyak jalan memutar yang membuat rangkaian kilometer itu semakin panjang. Banyak sekali waktu terbuang utk memutar. Namun darinya satu pelajaran, bahwa jalan hidup nggak selalu lurus. Baiklah, terima kasih utk setiap yg menemani kilometer demi kilometer. Tidak semua teman perjalanan yg menyenangkan.


Senin, 15 April 2013

Indonesia Jaya


Hari-hari Terus Berlalu
Tiada Pernah Berhenti
Sribu Rintang Jalan Berliku
Bukanlah Suatu Penghalang
Hadapilah Segala Tantangan
Mohon Petunjuk Yang Kuasa
Ciptakanlah Kerukunan Bangsa
Kobarkanlah
Dalam Dada
Semangat Jiwa Pancasila
Hidup Tiada Mungkin
Tanpa Perjuangan
Tanpa Pengorbanan
Mulia Adanya…
Berpegangan Tangan
Dalam Satu Cita
Demi Masa Depan
Indonesia Jaya
Ciptakanlah Kerukunan Bangsa
Kobarkanlah
Dalam Dada
Semangat Jiwa Pancasila
Hidup Tiada Mungkin
Tanpa Perjuangan
Tanpa Pengorbanan
Mulia Adanya…
Berpegangan Tangan
Dalam Satu Cita
Demi Masa Depan
Indonesia Jaya
Hidup Tiada Mungkin
Tanpa Perjuangan
Tanpa Pengorbanan
Mulia Adanya…
Berpegangan Tangan
Dalam Satu Cita
Demi Masa Depan
Indonesia Jaya
Hidup Tiada Mungkin
Tanpa Perjuangan
Tanpa Pengorbanan
Mulia Adanya…
Hidup Tiada Mungkin
Tanpa Perjuangan
Tanpa Pengorbanan
Mulia Adanya…
Berpeganglah Tangan
Dalam Satu Cita
Demi Masa Depan
Indonesia… Indonesia…
Indonesia Jaya…

Senin, 08 April 2013

Kamis, 04 April 2013

Some of My Notes


Bumi Manusia
Manusia, sebentuk onggokan teramat kecil untuk hal2 besar yang dilaluinya.
Manusia, masih mampu berdiplomasi dengan tegas saat hatinya berurai air mata,
dan matanya tak sanggup lagi membendungnya,
dan lain sebagainya,
yang semuanya menceritakan satu saja: manusia.


Menyembuhkan Luka
Suatu ketika ada seorang yang mengalami luka seperti (maaf) borok di kulitnya. Luka itu cukup parah sehingga membuatnya harus pergi ke dokter. Sang dokter yang memeriksa luka tersebut lalu membalutkan plester di atas lukanya. Si pasien bertanya bukankah seharusnya luka butuh oksigen untuk sembuh? Jawaban sang dokter menarik, katanya utk sembuh memang luka butuh oksigen, bukan oksigen dari luar, tapi oksigen yang ada di dalam tubuh. Ya, darah kan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh utk respirasi sel, right? Konon, luka kulit akan sembuh sebesar 1 mm per harinya.

The Other Side of Suffering
Everyone feels pain
But surely, after suffering satisfaction will arrive
Even with sports; studying or other ordeals with life,
It's like that for everyone
If we can beat the pain, on the other side
a rainbow of happiness awaits us.
That will definitely become a treasure
Lets believe in that.


Step by Step
When my existence seems to disappear
I will look for the place where I can do the best I can
From now on, I'll deliberate slowly
I won't be impatient
I won't be greedy
I won't give up
Because everyone takes things step by step


Rewriting

Mencari kata, tak selamanya mudah. seringkali terlalu susah. mungkin karena hati sedang berhemat mengeluarkan bahasanya, entah disimpan sampai kapan, atau untuk apa. 

*beberapa quote dari Azmy, teman yang tulisan dan diksi-diksinya banyak menginspirasi, meskipun kini semakin jarang, bukan berarti kata yang tertulis semakin terbuang


Pergilah jauh! Menjelajah.. Tapi saat di puncak karir kemanusiaanmu, kembalilah ke asal. Merunduklah hingga batang terendah sebelum cabang-cabang akar yg rendah. Sapa kembali akar tertinggi sebelum menyentuh daratan yg membentangkan batang tinggi. Kau akan temukan kenyataan yg jernih, penuh kearifan. Membangun kampung bukanlah tanda kekampungan. Kita hanya perlu berpergian, hijrah dari kota-kota yg bising, yg anonim… (Azmy Basyarahil)

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya, Jadilah saja jalan kecil, tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air. (Taufik ismail)

Ayah...
Keringatmu lebih dulu menyapaku daripada embun yg menetes di pagi indahku.
Kerutan wajamu lebih dalam mengenaliku daripada cermin milikku.
Lelahmu lebih kuyup membasahiku daripada hujan malam itu.
Pengorbananmu lebih keras menggenggamku daripada mimpi-mimpi masa depanku. 
Ku bersyukur masih memilikimu. 
Belum sempat aku mengantar pesan kebahagiaan yg mampu membalas langkahmu untuk menghidupkanku.

Ibu... 
Kau adalah tempat ku terlahir untuk kembali, dengan pesan kebahagiaan yang harus ku beri suatu saat nanti. Kau adalah manusia ekstrak, yang telah menjadi cahaya di tempatnya pernah berpijak. 
Kau adalah kehangatan penuh penghayatan, yang kulit terluarnya berbicara dalam bahasa ketulusan, sementara kulit terdalamnya mendekapkan ku pada cerita masa lalu dan janji kebahagiaan masa depan.
Kau bagaikan air, yang alirannya berarti kesejukan. 
Kau bagaikan api, yang nyalanya berarti kehangatan. 
Kau bagaikan matahari, yang tenggelamnya berarti cahaya bulan.
Kau-lah manusia ekstrak.
Ya Rabb, lindungilah ia selalu dengan cinta dan cahaya-Mu, 
agar senantiasa diberi kekuatan dan terjaga. 

Dulu saat kubersamamu, ku dayung kapal itu dengan keringat.
Sekarang,ku sudah berlabuh di tepian perbatasan,melewati semak belukar dan duri yang tajam. 
Hingga sampai masa ku tuk kembali mengakhiri jalan terjal selayaknya dulu lagi.
Tapi kini, ku mendaki sendiri. Tak lagi bersamamu. 
Ku khawatir terjebak dalam goa di akhir tebing pendakian. 
Maka,walau ku tak mendaki bersama kalian, satu yang ku minta, titipkanlah ku dalam doa.


Langit di atas kita, meski nampak hanya seperti massa yang terang dan bersinar, tetapi kalau dipandang dalam kemampuannya yang tak terbatas, maka matahari, bulan, bintang-bintang, dan cakrawala tertebar di dalamnya serta berlaksa benda diliputnya.

Segenggam tanah dari Bumi yang kita pijak, tetapi dalam keluasan dan kedalamannya, dapat mendukung gunung tanpa merasa berat, menampung sungai dan laut tanpa pernah bocor dan segenap benda sehingga semuanya berkelanjutan.

Gunung, tempat tumbuhnya segenggam jerami tetapi dalam keluasan dan kedalamannya, rumput, pepohonan dapat tumbuh di atasnya sehingga burung dan lebah bisa tinggal dan mengandung permata di dalamnya.

Air, meski tidak lebih dari satu sendok di hadapan kita tetapi dalam keluasan dan kedalamannya yang tidak terukur, kura-kura, buaya, ikan, udang dapat hidup di dalamnya dan banyak rahasia alam terdapat di dalamnya sehingga kemakmuran bisa terwujud”

Maka, saat berjalan di muka bumi, berjalanlah dengan mata yang terbuka dan hati yang tertunduk. jadilah yang paling dekat dengan pilihan hidup: untuk senantiasa memanusiakan setiap manusia dan bersyukur pada sang pemberi hidup..

Atas nama kerendahan, yang tanpa berpikir dua kali menampar keangkuhan
Atas nama kelalaian, yang lewat begitu saja dan menyisakan penyesalan
Atas nama kehormatan dan harga diri, yang tak punya arti sama sekali dihadapan Dzat Yang Maha Tinggi

“Pangkal segala pendidikan ialah cinta akan kebenaran dan berani mengatakan salah dalam menghadapi sesuatu yang tidak benar. Dalam memelihara dan memajukan ilmu, karakterlah yang terutama, bukan kecerdasan. Kurang kecerdasan dapat diisi, kurang karakter sukar memenuhinya”

Ilmu pengetahuan yang kami kenal di sini ialah bernotasi koma, tanpa pernah ada akhir, kecuali akhir hidup kami sendiri. Karena kami hidup, kami belajar, dan kami bersimbiosis tanpa batas ruang dan waktu. Kami yang akan terus bersimbiosis atas dasar ilmu pengetahuan, semangat juang, dan kebersamaan intelektual.. 

Senin, 18 Februari 2013

I Dreamed A Dream

I dreamed a dream in time gone by...
As hope is high and life worth living,
I dreamed that love would never die...
I knew that God would always be helping.

As I am young and unafraid,
And dreams are made, and used, and spreaded,
There are no constraints to be feared,
No trial untried, no time wasted....



A lot of dreams I wanna pursue, and everything around me says: Go for it! I really wanted to travel everywhere; overseas, see everything, learn many local wisdoms from all around the world. Then, a moment came, when I asked myself, "Where will those dreams bring me? What I really want most?"

I truly wanna be loved by Him, that's why, I really wanna do many things. Not only for myself, but, at least, for my surrounding. I asked more, "Is that enough? I live in many places, many surroundings... What should I learn to help them."

Too many questions, which, finally, lead me to define my dream. I wanna do, do, and do...everything I can! within a very strait range of time in my life. Developing! Empowering! From everywhere I am!

Someday, when I see the sunset from my view, I just wanna remember, that this liife is useful, and no time wasted.