Jumat, 31 Desember 2010

They Have Been Taken Away From Me

End of this year...
I'm counting everything
Even so...
There's so many love have been taken away from me

Even in this end of this year
A bunch of love has been taken away from me
Seems like some parts of mine has been separated from their places

Cuma curhatan, sedang merasa ada sesuatu yang sangat besar terenggut dariku

Rabu, 29 Desember 2010

Dunia Sedang Menipuku

Dunia pasti sedang menipuku
Karena ia berkata padaku, "Semuanya baik-baik saja, tak ada yang berubah, tak ada yang perlu dikhawatirkan."

Dunia pasti sedang menipuku
Karena aku tak bisa percaya pada apa yang kulihat, kudengar

Dunia pasti sedang menipuku
Dunia menyembunyikan sesuatu
Hanya hal-hal baik yang ditampakkan padaku

Yang sedih pura-pura bahagia
Yang sakit pura-pura sehat
Yang lemah pura-pura kuat
Yang menangis pura-pura tertawa bahagia

Tapi hatiku tau
Karena akupun sedih jika kau sedih
Ikut sakit jika kau sakit

Maka kadang aku menghindarimu, menghindari dunia
Karena terlalu banyak yang disembunyikan dariku
Jadi jangan salahkan aku yang juga ingin menyembunyikan sesuatu darimu, dari dunia
Menyembunyikan sedihku ketika sedihmu
sakitku ketika sakitmu

Rasamu rasaku, bukannya aku tak tau
Tapi maaf, sementara aku pura-pura tak tau dulu
Karena sedih dan sakitmu sudah cukup
Tak perlu ditambah dengan kekhawatiranmu


*paradoks perasaan
Ada yang aneh saat tak bersama
Ada yang hilang saat kau tak ada
(jangan mikir yg aneh2 ya)

Senin, 27 Desember 2010

Just My Confusion

Every single confusion in my mind drawn me into a deep thinking, "Am i doing all i can?"
Just like my friend's said,  “Each day, life will send you little windows of opportunity. Your destiny will ultimately be defined by how you respond to these windows of opportunity. Shrink from them and your life will be small, feel the fear and run to them anyway, and you life will be big. Life's just too short to play little.”    
I'm feeling fear for fear itself. Fear of loosing something precious in my life. Something I love very much.

Tetap yang terbaik

Tetap mengerti
Tetap merasa
Tetap yang terbaik

Aku tau, kamu tau
Selamanya begitu
Dan biarkan tetap begitu
  
*Kadang kita tak boleh percaya pada apa yang kita lihat, kita harus percaya kepada yang kita rasakan. Dan jika kita ingin orang lain percaya kepada kita, kita harus merasa bahwa kita dapat mempercayai mereka juga, bahkan meskipun kita sedang dalam kegelapan, bahkan ketika kita sedang terjatuh.

*"Sesungguhnya, begitu kita ingin tahu bagaimana kita akan mati, itu sama dengan belajar tentang bagaimana kita harus hidup." (MS)

Minggu, 26 Desember 2010

Tante, Cepatlah Sembuh...

Assalamu'alaikum wr. wb.

Semoga salam ini menemui tante dalam keadaan sehat wal'afiat...
Tante, hingga hari ini hanya doa bisa kupanjatkan untuk kebaikan dan keberkahan hidup tante. Terima kasih atas setiap sapaan lembut, nasehat, dan doa yang tante beri padaku. Meskipun, kita belum pernah sekalipun bertemu.

Tante, kudengar kabar yang kurang membahagiakan. Ada yang menyampaikan bahwa tante sedang sakit. Benarkah tante? Sakit apa?

Cepatlah sembuh tante. Sungguh, aku ingin melihat senyum tante yang belum benar-benar pernah kutemui. Hanya foto tante sekilas diperlihatkan padaku.

Tante, ada seorang anak yang sedang sangat menghawatirkan kondisimu. Sahabatku, anakmu. Orang yang sama-sama kita sayang. Begitu khawatirnya dia akan kondisi tante, jadi tante cepat sembuh ya... Tante, aku percaya, tante masih sangat ingin memberikan senyum bahagia terbaik untuknya.

Aku pun sangat ingin melihat senyum bahagia tante, juga senyum bahagianya. Aku tahu tante, rasa sayangku padanya tak sebesar rasa sayang tante padanya. Begitu pula rasa sayangnya padaku tak akan sebesar rasa sayangnya padamu. Jadi tante, bukan aku yang bisa menghadirkan senyum bahagia terindah di wajahnya. Hanya tante yang bisa.

Tante, aku tak ingin melihatnya pura-pura tegar di hadapanku. Perhatian dan semua hal yang dia lakukan untukku selama ini sudah cukup. Sangat lebih dari cukup. Kadang aku hanya ingin membuatnya tersenyum, tapi senyuman terindah itu tak mungkin aku hadirkan, karena memang bukan milikku. Senyum itu milikmu. Jadi aku hanya ingin menghadirkan senyummu untuknya.

Cepatlah sembuh tante, hanya doa ini bisa kupanjatkan atasmu. Bukan hanya karena orang yang sama-sama kita sayangi, tapi karena aku juga sayang pada tante. Bahkan sebelum kita bertemu. Cepatlah sembuh, tante.

Aku tahu, berbait kata-kata ini takkan kusampaikan padamu. Tapi aku yakin, Dia Yang Maha Kuasa atas hati makhlukNya akan membuat hati tante merasakan apa yang kutulis di atas halaman ini. Sebagaimana Dia membuatku meiliki rasa, seperti rasa sayang meski belum pernah bertatap muka.


Sekali lagi, hanya doa bisa kupanjatkan untuk kebaikan dan keberkahan hidup tante. Dan suatu hari nanti, aku juga... ingin melihat tante tersenyum untukku.

Wassalamu'alaikum wr wb.


*sedang gak jelas...

Bukan Hanya Tentang Sepakbola

Di balik rasa sebel saya terhadap permainan final yang "kotor" hari ini, saya mencoba memandang dari perspektif lain...
"Terima kasih Malaysia sudah memberikan pelajaran penting bagi Indonesia.. Suatu keberhasilan tidak akan bisa diperoleh secara instan.. Kalian sudah lama bermain sebagai kesatuan tim sejak usia muda.. Indonesia tirulah Malaysia dalam hal pembinaan pemain muda!" 
Begitu tulis D.A, salah seorang aktivis mahasiswa skala nasional.
Ya, saudaraku, katamu itu benar adanya. Dan tentang kesatuan tim dan pembinaan 'pemain' muda... Tentu kau tak hanya bicara tentang aksi di lapangan kan? Juga bukan hanya tentang 'pemain' sepakbola.
Ya, saudaraku, pembinaan sedari dini, seperti katamu... Tentang kesatuan visi, serta pembangunan mental dan karakter generasi muda perekonstruksi bangsa.
Yang lurus akidahnya
Yang benar ibadahnya
Yang kokoh akhlaknya
Yang kuat jasadnya
Yang cerdas fikirnya
Yang senantiasa berjuang melawan hawa nafsunya
Yang produktif waktunya
Yang teratur urusannya
Yang mandiri hidupnya
Yang membawa kemanfaatan sebesar-besarnya

Memang begitulah proses pembinaan
Meskipun sulit tapi hasilnya pasti
Meskipun panjang tapi terjaga kemurnianya
Meskipun lambat tapi terjamin hasilnya

Sedikit Nasehat

Sedikit nasehat di tengah-tengah masa persiapan Semiloka:
  1. Belum mencoba, atau baru mulai mencoba? Pilihannya ada dua kan? Sukses atau gagal. Tapi kegagalan pun hanya jarak antara harapan dan kenyataan
  2. Ketulusan adalah bahasa rasa yang menjelma dalam laku mesra. Bukan janji yang ia sampaikan, namun bilangan amal terbaik bukti kesungguhan. Ia terus membunga lagi mengharumkan meski menghadapi jelaga kehidupan
  3. Kemenangan adalah sesuatu yang nyata. Ia membersamai usaha dan kepasrahan yang optimis pada Sang Pencipta. Tak ada yang sulit ketika kita serahkan keputusan pada Yang Maha Kuasa. Susuri jalanNya dengan laku terbaik, tetap setia pada pesan kemuliaan. Maka nantikanlah kebahagiaan di akhir perjalanan

Laskar Bintang...

Hmm... Laskar Bintang...
Ada satu sudut di ruang batinku

Nama kalian bertahta di sana
Memenuhi relung-relung kerinduan akan hadirnya saudara
yang Allah pertemukan karena cinta

Meski raga ini tak hadir di tengah-tengah kalian,
membersamai Laskar Bintang berjuang,
insya Allah wajah-wajah kalian menghiasi doa-doa robitohku

Berbagilah, jika ingin berbagi denganku
Meski ku tau akupun tak setegar karang di lautan
Aku mencintaimu karena Allah...


*Ah... Beginikah cinta dalam persaudaraan yang dilandasi akidah?
Begitu rindunya aku pada sang penulis kata-kata itu, sang bintang terang yang sedang bersinar di belahan lain langit di nusantaraku ini...
Seorang yang membuatku bisa menceritakan semuanya, selain pada mama
Seorang yang tidak hanya mengajari ilmu, tapi juga memberi bekal menempuh perjalanan hidup

Untuk wajah yang selalu tersenyum-ramah
Untuk semangat yang selalu bersinar-cerah
Untuk waktu-waktu penuh produktivitas-berkah
Untuk ukhuwah yang terjalin mesra-indah
Insya Allah...

Ya Allah... Pertemukanlah kembali
Entah di dunia ini, atau di syurgaMu nanti...
Amin...



*Sebagaimana kami, Laskar Bintang
selalu menghadirkan wajahmu dalam khusyu' doa robitoh kami...
Uhibukifillah..........
Sudahlah, cukup...
Semoga tak ada lagi
Orang yang melakukan sesuatu karenaku

Apapun... Siapapun
Tolang jangan lakukan karenaku
Karena aku takkan sanggup bertanggung jawab atas semua itu

*teringat hari ini dan 2 hari ke depan, 2008

Jumat, 24 Desember 2010

Tentang Ukhuwah

Ketika banyak yang mengeluh kecewa, maka yang kemudian dipertanyakan adalah ukhuwah.

Bahkan mungkin timbul pertanyaan, "Mengapa berhusnuzhon saja susah? Apa karena si X bales sms aja gak pernah? Emangnya itu susah?"

Bagi tiap muslim, apalagi yang mengenal jamaah, harusnya ukhuwah menjadi salah satu sumber kekuatan, bukan terus-menerus jadi 'kasus' abadi umat.
Dan semoga, tiap pertemuan yang berlanjut pada perkenalan makin merekatkan ukhuwah kita, karena jalan ini harus dilalui bersama.

‘Tidak ada satu kegiatan yang sebegitu penting dan mendesak sehingga harus dilakukan dengan melupakan nilai-nilai ukhuwah di dalamnya’ 

Kamis, 23 Desember 2010

Cinta Macam Apa?

Cinta macam apa
yang membuat jiwa menyala-nyala?
cinta macam apa
yang membuat manusia rela senantiasa berkorban?

Yang selalu hidup
Terus bertumbuh
Mengakar, tegak, meninggi

Mencintai adalah sebentuk pernyataan kesiapan diri untuk melakukan kerja-kerja cinta. Maka, mencintai bukanlah tentang romantisme, melankolisme, erotisme, kemesraan, khayalan, dan keindahan semata, namun tentang kerja cinta dan pertaruhan kepribadian serta integritas si pecinta, walaupun kita tidak menafikan eksistensi hal-hal indah tersebut. Mencintai adalah pekerjaan yang besar dan berat. Karena itu, mencintai adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Namun, hanya sedikit orang yang menyadari hal ini.

Rabu, 22 Desember 2010

M.A.M.A

22 Desember 2010
Hari ini Hari Ibu ya?
Ah mama, selalu hanya ingin bicara denganmu ma, sedikit lebih lama...
Aku ingat, belum lengkap kusampaikan kisah tentang pengalaman di Negeri Matahari Terbit itu.
I haven't told u many things yet.

Aku ingat cerita mama tentang sebuah cita-cita yang amat mulia
Menjadi full time  wife, full time mother.
Cita-cita yang mama wujudkan dalam nyata,
mamaku...full time mother-ku...

Bisakah aku seperti mama?

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Selasa, 21 Desember 2010

Hari yang Aneh

Huhu...kehabisan judul berkualitas nih, ya udah dikasi judul sederhana aja.
Ya, aneh...
Hari ini kuliah BTP. U know what? Materinya... Slide2 itu... Aku sendiri yg buat (meskipun bahan dari dosen).
Gimana gak berasa aneh coba pas kuliah?

Trus...pagi ini dimulai dengan kasus. Ya kasus!
Sms masuk dari adik kelas isinya case study semuaaa... 
Wuidih, dulu aku akan sangat senang jika kalian datang dengan setumpuk masalah untuk kupcahkan!
Tapi sekarang, ah basi kalo aku yg nawarin solusi!
Sekarang, aku mulai sangat memikirkan regenerasi, jadi...

Aku akan sangat senang jika kalian datang padaku dengan membawa setumpuk 'masalah berkualitas', bukan untuk kupecahkan, tapi untuk bersama2 kita diskusikan solusinya  

Pokoknya, hari ini hari yang ane.

 

Yang lebih aneh, kasus ditutup dengan sebuah 'nasehat'ku yang aneh

'seringkali kita harus diam atau bahkan menyembunyikan sesuatu dari orang2 terdekat kita, sekadar utk mempertahankan semangat atau menjaga perasaan dalam sebuah tim'

Berjuanglah terus saudara-saudariku. I trust u. I know u will.

Senin, 20 Desember 2010

Inspiratif...

Liat2 fb mami (mba Desty), ada notenya yang berjudul Kembalinya Sang Bunga. Personally, I was so impressed by that note. For me, someone who has passion  to create more work is the one who will give their best contribution for civilization.
And more... ada komen bagus dari kak Cahyo,

-temen saya pernah bilang begini : "Bagi tiap muslim karya tak boleh kan berjeda. Karena sejarah tersusun oleh karya-karya yang mengubah. Dan karya-karya pula lah yang akan menjadi saksi. Sejauh mana kontribusi diri agar Islam senantiasa meninggi. Maka berkaryalah dan kau kan ditera sejarah….!".. Yuks semanagtz lagi berkarya dalam bentuk apapun yang kau bisa ^^-

Yup, agreeeeeeeeeeeeeeeeee...
Yuk kembali berkarya Cipz!

Autumn Leaves (Foto2 Kak Dedy)















Sakura Blossom... (foto2 Kak Firdaus)








Kameranya oke nih

Sabtu, 18 Desember 2010

Education (Ki Hajar Dewantara)


Education is not limited by pages and pages of manuscript containing writings
also fixated on the various theories without any real experiment
also not only shaped the assumption that giving birth alone debate
but far more stretching for those who like to think open
all that is visible
all that sound
everything feels
liver which leads to wisdom and learning of infinite

Education is not the cleverness of the main reasons
but even more emphasis to the moral well-mannered
as well as empathy and sincere attitude
also how that can be used to benefit
such as rice stem the growing ducked when increasingly contain
or the bees who never tired to give

Education is the melting of the soul with the universe
cause more eye opening hearts to the truth
not only to justify habits of our forefathers
but willing to get used to new things but true

Education was just as aware of why the earth revolves
think why water flows
and the reason that stars shine
passing paradigm with three-dimensional format that glowed all directions

Education was not a breaker between religion and knowledge
but the unifier between the two
not simply claim to know
but teaching for understanding

Kinkaku-Jin n Imperial Pallace (in frame)






















Belum pernah ke tempat-tempat ini, tapi... Hopefully ^^

Who Will I Be

How to choose
Who to be
Well lets see
There's so many choices now
In my head a voice says

Why not
Try everything
Why stop
Reach for any dream
I can rock
Cause it's my life
And now's the time

Who will I be
It's up to me
All the never ending possibilities
That I can see
There's nothing that I can't do
Who will I be
Yes I believe
I get to make the future what I want to
If I can make up any one and know the choice is up to me
Who will I be

If I decide
I'm the girl to change the world
I can do it anytime
Opportunity right in front of me
And the choices are mine

Why not
Try everything
Why stop
Reach for any dream
I can rock
Cause it's my life
And now's the time

Who will I be
It's up to me
All the never ending possibilities
That I can see
There's nothing that I can't do
Who will I be
Yes I believe
I get to make the future what I want to
If I can make up any one and know the
choice is up to me

Who will I be
I wanna find out who I am inside
Who will I be
I want to show the way
The way that I can shine

Who will I be
It's up to me
All the never ending possibilities
That I can see
There's nothing that I can't do
Who will I be 
Yes I believe
I get to make the future what I want to
If I can make up any one and know the choice is up to me
Who will I be

Tentang Aktivitas

Kenapa banyak yang mengeluh sibuk? Capek? Gak punya waktu? Tapi ternyata gak produktif?
Haha... Maybe I feel the same, tapi gak terima sih kalo hidup tanpa produktivitas, emang mau ngapain?

Cipi cuma mikir, "Seringkali menjalankan aktivitas lebih penting daripada mencintai aktivitas itu sendiri."
Karena kadang menciptakan chemistry dengan sebuah aktivitas tidak semudah kelihatannya, jadi kalau memang aktivitas itu positif, ya jalani saja, nanti juga lama-lama muncul chemistry-nya.

Cip cuma  mikir, "Sense of belonging tidak harus selalu sudah lahir saat starting point, jadi jalani saja dulu."

Dan ketika rasa cinta terhadap suatu aktivitas positif itu sudah muncul, meskipun ketika di tengah-tengah, i think, pemaknaan diri kita terhadap aktivitas itu akan jadi jauh lebih baik. Karena bahkan, lahirnya cinta itu butuh proses.

Manajemen Ketidakcocokan

Atau entah apa itu namanya! Karena menurutku, ketidakcocokan berpotensi menimbulkan konflik. Kalau sekadar perbedaan pendapat sih tidak apa-apa, justru itu akan menjadi warna. Tapi kalau sampai muncul konflik, apalagi untuk sesuatu yang melibatkan banyak orang... Hff... Na'udzubillah. Okelah kita mengenal istilah manajemen konflik, namun insya Allah, manajemen konflik tak akan terlalu perlu jika sudah bisa memanajemen ketidakcocokan.

Hmm... Sering kita tidak dapat memilih akan berdiri di mana, atau berjalan bersama siapa.Dan sering pula, hal ini meimbulkan banyak ketidakcocokan, di samping harusnya bisa menjadi sarana belajar,saling mengenal dan saling memahami.

"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
(QS. Al_Hujurat: 13) 

Ya, maka kunci dari manajemen ketidakcocokan ini sendiri adalah taqwa.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 208)
-ditulis di tengah perenungan dengan diri sendiri. Ya Allah... Mampukanlah-

Surat Cinta

Mengapa ada amanah tercederai? Mungkin karena ada diri yang terlalu lemah menguasai hati. Mari bertanya lagi pada nurani, sudahkah semua kewajiban terpenuhi?

"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menghianati Allah dan Rasulullah dan juga janganlah kamu menghianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui."
(QS. Al-Anfal: 27)

Ini tentang sebuah cinta misi. Cinta yang tak pernah mati, karena ini demi cinta yang hakiki. Meski beragam tantangan menghampiri, dan sering diri merasa belum mumpuni, tapi cinta ini tetap kokoh berdiri, meninggi...

Seperti layaknya orang-orang lain yang mendapat surat cinta, deg-degan, perasaan gak karuan. Ah, surat cinta, selalu menunjukkan perhatian, kasih sayang. Meski sebelumnya telah terucap dengan lisan, tapi dengan surat cinta rasanya berbeda. Dan surat cinta ini, lebih dari sekadar wujud perhatian dan kasih sayang. Surat cinta ini menyatakan bahwa... Aku tak berjalan sendirian.
Meski dengan cara yang berbeda, mereka, para penulis surat cinta ini, masih selalu ada untukku. Mendukungku meski dari balik punggung.

Dan ada satu surat cinta lagi, surat cinta yang berisi kebenaran. Tak pernah habis cinta untukku jika aku terus belajar memahami surat cinta itu. Karena itu adalah, surat cinta dari-Nya.
Dan tentang cinta misi ini, ia tetap takkan pernah mati...

NB: Terima kasih untuk semangat yang tulus, dan doa yang tak pernah putus ^^

Jumat, 17 Desember 2010

Just A Part of Life Story

Ya, begitulah...
Just a part of life story.

Kisahku dalam dua tahun yang berat.
namun alhamdulillah masih bisa produktif.

Sempat aku berbuat tega pada diri sendiri,
bertanya pada hati, "Apa saja yang bisa kulakukan jika tak ada 'kekacauan besar' dalam dua tahun ini?
Pasti lebih produktif kan? Lebih tenang hidupku...."
Kujawab, "Ya, mungkin benar."

Tapi akhirnya aku sadar,
bahwa kekacauan itulah yang mendewasakanku, yang mengajariku banyak hal.
Meski harus diakui, sepertinya akan terasa lebih baik jika kekacauan itu tak pernah ada.

Bersyukur.........
Bahwa dalam kondisi sekacau apapun masih diberi kemampuan untuk bertahan.
Bersyukur.........
Bahwa di balik semua kekacauan tersimpan pembelajaran tak ternilai harganya.
Bersyukur........
Bahwa masih bisa hidup normal dan menggali produktivitas di tengah kekacauan
Bersyukur........
Masih bisa menuliskan prestasi dalam lembar sejarah kehidupan
Coz it's just a part of life story.....

Ya, hanya bersyukur pada-Mu
Sambil terus berusaha menata hati, menata hidup
Memperbaiki diri.

Kamis, 16 Desember 2010

Pendidikan Itu (Ki Hajar Dewantara)

Pendidikan itu tidak dibatasi oleh berlembar-lembar manuskrip yang berisikan tulisan

juga terpaku pada berbagai teori tanpa eksperimen yang nyata

tidak juga hanya berbentuk asumsi yang melahirkan perdebatan semata

tapi jauh lebih membentang bagi mereka yang suka berpikir terbuka

segala yang terlihat

segala yang terdengar

segala yang terasa

yang menuntun hati kepada hikmah dan pembelajaran yang tak terhingga



Pendidikan itu bukan kepintaran yang menjadi alasan utama

tapi justru lebih ditekankan kepada moral yang santun

serta sikap yang empati dan ikhlas

juga seberapa yang dapat digunakan untuk bermanfaat

seperti batang padi yang kian merunduk ketika makin berisi

atau lebah yang tak pernah lelah untuk memberi



Pendidikan itu adalah meleburnya jiwa dengan alam semesta

penyebab lebih terbukanya mata hati terhadap kebenaran

tidak sekedar membenarkan kebiasaan para nenek moyang

namun bersedia untuk membiasakan hal yang baru tapi benar



Pendidikan itu sama seperti menyadari kenapa bumi berputar

berpikir kenapa air mengalir

serta alasan bintang yang bersinar

lewat paradigma dengan format tiga dimensi kesegala arah yang berpendar



Pendidikan itu bukan pemecah antara agama dan pengetahuan

namun pemersatu diantara keduanya

bukan sekedar menuntut untuk tahu

namun mengajarkan untuk memahami



"ing ngarso sung tulodo"
(didepan memberikan contoh teladan yang baik)

"ing madyo mangunkarso"
(ditengah membangkitkan semangat)

"tut wuri handayani"
(dari belakang memberikan dorongan)

Rabu, 15 Desember 2010

To Sustain Me

It's okay.
I'm okay.

Don't ever worry about me.
I'll still be okay.

All I need is your laughter.
To warm every hinge of mine.
All I need is your laughter.
To sustain me...

Please...
Be cheerful guys and gals.
We could through this all.
Have some trust in others.
To sustain me.

Selasa, 07 Desember 2010

Antara Aku dan Hatiku

Dalam ruang tak terjamah
Nalar tak tertelaah,

Dalam ruang antara aku dan hatiku...

Sungguh, kalian tak perlu tau

Aku kalah soal itu
Biarlah!
Biarlah sudah kuikhlaskan...
Sudah kulepaskan

Dalam rangka menjaga niat terus lurus
Tidak tendensius
Sangat perlu usaha serius
 
Meski sering sakit
Tak jarang amat perih
Tapi biarlah...

Mencoba memang melelahkan
Tapi menyerahkan...tak akan kulakukan

Senin, 06 Desember 2010

Stand Up for Love

[Beyonce`]

There are times I find it's hard to sleep at night
We are living through such troubled times
And every child that reaches out for someone to hold
For one moment they become my own

And how can I pretend that I don't know
what's going on?
When every second, and every minute another soul is gone?
And I believe
that in my life I will see
an end to hopelessness,
of giving up,
of suffering
CHORUS (first time)

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up and hear me sing
Stand Up for love.

[Kelly]
Im inspired and hopeful each and everyday
thats how I know that things are gonna change.

So how can I pretend that I don't know
what's going on? When every second of every minute another soul is gone

And I believe that in my life I will see
An end to hopelessness,
of giving up,
of suffering


[CHORUS]

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up for love

[MICHELLE]

And it all starts right here
And starts right now
One person stands up and the rest will follow
For all the forgotten, for all the unloved
I'm gonna sing this song

And I believe
that in my life I will see
an end to hopelessness,
of giving up,
of suffering

[CHORUS ]

If we all stand together this one time
Then no one will get left behind
Stand up for life
Stand up and sing, yea!
Stand up for love
for love

Renungan dan Doa Akhir dan Awal Tahun

Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan. Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi modal tapi tidak digunakannya, Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya, sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya,

Demi Allah, sesungguhnya semakin dekat ujung kehidupan kita, Hisab semakin nyata, dan sesungguhnya Hisab Allah amatlah berat, Saudaraku, Janganlah sia siakan nafas kita, jangan sia siakan waktu kita, Sesungguhnya Hanya Allahlah tujuan kita...

*********

Perjalanan hidup manusia, menempuh alam dunia menghabiskan waktu, yang tiada lama

Usia bertambah makin senja, tiada terasa tak tersadar Semakin dekatlah kematian, akan menjelang tiba

Sadarilah, usia amanah dari Ilahi Sadarilah, ia pasti kan dimintai Pertanggung jawabannya pada Ilahi Sadarilah, jalani hidup ini penuh makna Sadarilah, pastikan ia berarti diakhirat yang abadi.

*********

DOA AKHIR TAHUN....

Bismillaahirrahmaanirraahiim, wa shollalloohu'alaa sayyididinaa muhammaadin wa'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama, Alloohumma maa'amiltu fii hadzihis sanati mimmaa nahaitanii'anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa hamiltu 'alayya ba'da qudrotika 'uquubati wa da'autanii ilattaubati minhu ba'da jiroo-atii 'alaa ma'shiyatika fa-innii astaghfiruka faghfirlii bifadhlika wa maa'amiltuhu fiiha mimma tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaba wa as-aluka. Alloohumma yaa kariimu yaadzal jalaali wal ikroomi antaqobbalahu minnii walaa taqtho' rojaa-i minka yaa kiriimu wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau. Wahai Tuhanku, apa yang hamba perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan perbuatan yang Paduka larang hamba melakukannya, sedangka hamba belum bertaubat dari padanya dan Paduka tidak meridhainya dan tidak melupakannya, dan Padukapun telah menyayangi hamba setelah Padukapun kuasa untuk menyiksa hamba, kemudian Paduka menyeru hamba untuk bertaubat setelah hamba bermaksiat kepada Paduka. Karena itu, hamba mohon ampunan dari Paduka, maka ampunilah hamba dengan Anugerah-Mu. Dan apa yang telah hamba kerjakan ditahun ini adalah berupa perbuatan yang Paduka ridhai dan Paduka janjikan pahala atasnya, Hamba mohon pada-Mu wahai Tuhanku, Dzat Yang Maha Mulia, yang memiliki Kebesaran dan Kemuliaan, agar Paduka terima amalan hamba dan jangan hendaknya Paduka putuskan harapan hamba dari-Mu, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau."

*********

DO'A AWAL TAHUN....

Bismillaahirohmaanirrohiim. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. Allohumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa 'alaa fadhlikal 'adliimi wujuudikal mu'awwali wahaadza'aamunjadiidun qod aqbala nas-alukal 'ishmata fiihi minasysyaithooni wa auli yaa-ihi wa junuudihi wal 'auni 'alaa haadzihil ammaaroti bissuu-i wal istighooli bimaa yuqorribunii ilaika zulfa yaa dzal jallali wal ikroom. wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallama. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau. Wahai Tuhanku, Paduka adalah Dzat Yang Maha Kekal, dahulu dan Awal. Hanya denga anugrah dan kemurahan-Mu yang agung, telah datang tahun baru. Di tahun ini kami memohon pemeliharaan-Mu dari Syetan, kekasihnya dan balatentaranya, dan kami memohon pertolongan-Mu atas hawa nafsu yang mengajak kepada kejelekan, dan kami memohon kesibukan dengan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad teriring keluarga serta sahabat beliau."

Amiin ya robbal 'alamiin...

Wallohua'laam bishshowab...



Sumber: http://www.dudung.net/artikel-islami/renungan-dan-doa-akhir-dan-awal-tahun.html

Pertanyaan tentang Cinta

Dikisahkan sewaktu masih kecil Husain (cucu Rasulullah Saw.) bertanya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah engkau mencintai Allah?"
Ali ra menjawab, "Ya".
Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?"
Ali ra kembali menjawab, "Ya".
Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai Ibuku?"
Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya".
Husain kecil kembali bertanya: "Apakah engkau mencintaiku?"
Ali menjawab, "Ya".
Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?"
Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt.
Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti.

Minggu, 05 Desember 2010

9th March

Nagareru kisetsu no mannaka de
Futo hi no nagasa o kanjimasu
Sewashiku sugiru hibi no naka ni
Watashi to anata de yume o egaku

Sangatsu no kaze ni omoi o nosete
Sakura no tsubomi wa haru e to tsuzukimasu

Afure dasu hikari no tsubu ga
Sukoshizutsu asa o atatamemasu
Ookina akubi o shita ato ni
Sukoshi tereteru anata no yoko de

Arata na sekai no iriguchi ni tachi
Kizuita koto wa hitori ja nai 'tte koto

Hitomi o tojireba anata ga
Mabuta no ura ni iru koto de
Dore hodo tsuyoku nareta deshou
Anata ni totte watashi mo sou de aritai

Suna bokori hakobu tsumoji kaze
Sentakumono ni karamarimasu ga
Hiru mae no sora no shiroi tsuki wa
Nanda ka kirei de mitoremashita

Umaku wa ikanu koto mo aru keredo
Ten o oogeba sore sae chiisakute

Aoi sora wa rin to sunde
Hitsuji kumo wa shizuka ni yureru
Hana saku o matsu yorokobi o
Wakachi aeru no de areba sore wa shiawase

Kono saki mo tonari de sotto hohoende

Hitomi o tojireba anata ga
Mabuta no ura ni iru koto de
Dore hodo tsuyoku nareta deshou
Anata ni totte watashi mo sou de aritai

----------------------------------------------------------------------------
Translation

March 9th

Remioromen
Index

In the middle of this drifting season
I suddenly feel the length of the days
In the midst of these quickly-passing days
You and I dream away

With my feelings on the March wind
The cherry blossom buds continue on into spring

The overflowing drops of light
One by one warm the morning
Beside you, I'm a little embarrassed
After a huge yawn

I'm standing at the door to a new world
What I've realized is that I'm not alone

If I close my eyes
You're behind my eyelids
How strong has that made me?
I hope I'm the same for you

The dusty whirlwind
Tangled up the laundry, but
The white moon in the morning sky
Was so beautiful, I couldn't look away

There are things that don't go the way I planned
But if I look up to the sky, even they seem small

The blue sky is cold and clear
The fluffy clouds float by quietly
If I can share with you the joy
Of waiting for the flowers to bloom, I'll be happy

From now on, I want you to be quietly smiling beside me

If I close my eyes
You're behind my eyelids
How strong has that made me?
I hope I'm the same for you

Sabtu, 27 November 2010

Let's Ponder

Apa kabar hati? Masihkah ia embun, merunduk tawadhu di pucuk-pucuk daun? Masihkah ia karang? Berdiri tegar menghadapi gelombang ujian?
Apa kabar iman? Masihkah ia bintang? Bercahaya terangi jiwa. menjadi tempatmu berkeluh kesah?
Ya Rabb, satu pintaku, saat aku sudah tak mampu lagi menggenggam erat persaudaraan kami, jangan pernah biarkan ia lepas dari... genggamanMu...

Jumat, 26 November 2010

Memaafkan Kebodohan Diri

Ya... memberi maaf pada diri sendiri nih... Memberi maaf atas sesuatu yang membuatku melakukan kebodohan terbesar seumur hidup.
Tau kenapa?
Karena memang...karena memang...karena memang kebodohan yang kulakukan ternyata ada alasannya, bahwa sumber dari kebodohan terbesar yang kulakukan, adalah sesuatu yang sangat mungkin membuat sekian banyak orang cerdas lain melakukan kebodohan yang sama. Kebodohan ini, meski melelahkan namun memberi banyak pelajaran.
Dan alasan dari kebodohan berkepanjangan ini...adalah bahwa sumber kebodohan itu tak pernah pergi meninggalkanku, tak pernah sama sekali. Tidak dulu, apalagi hari ini.
Hmm...tapi aku akan banyak belajar dari kebodohan ini, agar tak selamanya bodoh sampai nanti. Belajar lagi, lagi, lagi...

Oya, bersyukur slalu atas sgala kesibukan dan aktivitas positif yang menjaga waktu senantiasa produktif. Karena produktivitas yang berkah, insya Allah menghindarkan dari kebodohan. Calon pebentuk peradaban kan harus cerdas ^^

Rabu, 24 November 2010

Belajar Bagi Waktu (Versi Bener)

Hmm... Terinspirasi dari sahabatku yang juga seorang 'pemimpin'. Dia ini...pemimpin yang bisa membawa organisasi yang dipimpinnya menduduki tangga kesuksesan tingkat atas. Intinya, banyak pencapaian yang diperoleh organisasinya selama masa jabatannya.
Tapi...di akhir pengurusan dia menangis padaku dan mengadu, "Bingung...gak tau lagi nih. Penerus-penerus di organisasi gue gak terlalu bisa diharapkan. Gue khawatir ngelepas mereka, tapi gue juga gak mungkin tinggal di situ terus..."
Nah lho....

Hmm... Aku juga pernah mengalaminya sih. Takut, bener2 takut rasanya memikirkan hal ini. Tapi sebaliknya, aku juga pernah mendapati kondisi organisasi yang krisis kepemimpinan, bahkan, aku pernah mengalami kondisi mendapat 'warisan' kondisi organisasi yang banyak masalah. Aku tau gimana rempong dan riweuhnya...

Pada kondisi yang disebutkan terakhir, wajar jika dalam satu periode kepengurusan setelah diwarisi timbunan masalah itu, tak banyak prestasi yang bisa ditorehkan dalam suatu organisasi, Namuan akan menjadi uar biasa apabila jika setelah mengalami masa-masa ini, pemmpin suatu organisasi dapat mewariskan suatu kondisi yang memungkinkan terciptanya iklim yang mendukung terwujudnya pencapaian berkelanjutan bagi organisasi yang dimaksud.

So, inti dari tulisan ini sebenarnya adalah tentang pencapaian dan kaderisasi. Ah bukan, pencapaian vs kaderisasi. Pembaca pasti sepakat bahwa keduanya penting. Namun jika terpaksa diminta memilih mana yang lebih penting, saya akan memilih kaderisasi.

Sebenarnya, kedua hal di atas bisa disinergikan lho Beneran! Jika pemimpin bisa membagi waktu dengan baik dalam satu periode kepengurusannya, kapan dia harus action dan meraih pencapaian optimal, kapan dia harus benar-benar fokus meng-kader. Well anyway, proses kaderisasi sendiri faktanya memang tidak instan, butuh waktu lama dan proses bertahap, bahkan mungkin memerlukan waktu sepanjang masa kepengurusan.

Maka melihat fakta ini yang diperkuat dengan contoh kasus di atas, saya merekomendasikan: Jika organisasi Anda dalam keadaan krisis, perkuatlah kaderisasi. Ya, tak apalah jika untuk sementara kita tidak memaksakan diri melaksanakan berjuta program yang "wah" tapi kondisi kaderisasi berantakan.

*udah dulu ah, ngantuk, masih banyak yg pengen ditulis karena ini masih terlalu implisit, to be continued lah...

Senin, 22 November 2010

Seperti Cinta Matahari

Seperti cinta matahari pada cakrawala
yang selalu datang semburatnya tiap fajar dan senja
Kadang warnanya merah saga
Seringkali kuning jingga
Hangat...
Seperti itulah cintaku akan berkarya

Dari sekian jumlah karya yang dibuat, iya sih beberapa di antaranya menunjukkan hasil yang baik, menang ini atau dapat penghargaan itu. Ya, wajar kalau hal-hal itu terlihat kemilaunya. Ya, wajar kalau ada yang menganggap hidupku penuh keberuntungan. Ya, wajar kalau banyak yang berpikir "enak ya bisa punya waktu buat bikin karya ini dan itu". Ya, wajar kalau semua bertanya, "Kapan kamu ngerjain semua itu?" Dan wajar kalau ada yang berpendapat, "Seru ya hidupmu!"
Ya, wajar kalau yang keliatan yang enak-enaknya saja...

Tapi tahukah ada apa di balik semua itu? Tahukah berapa kali aku menulis, berapa kali aku berkarya dan gagal? Tahukah berapa kali menelan pil pahit kegagalan akibat tak menemukan nama sendiri di daftar nama pemenang? Hampir ratusan kali mungkin!

Tahukah berapa malam aku melangkan waktu untuk tidak tidur dan memilih bercengkrama dengan laptop dan kertas-kertas untuk membuat sesuatu yang...meskipun sebagian besar tak berhasil tapi tetap kucintai? Dan tahukah tentang waktu-waktu yang teralokasikan sebagai manifestasi kecintaan berkarya........

Ya, beginilah caraku menikmati hidup dan waktu luang.

Untuk malam2 yang dihidupkan dengan pemikiran dan diskusi, untuk waktu-waktu yang terus menemaniku dalam autan referensi ilmu, aku menyebutnya: INVESTASI!
Kalianmungkin tahu tentang rasa ini, mungkin juga tidak... Insya Allah, investasi ini tidak kuharapkan untuk diri sendiri. Huh, terlalu picik untuk memikirkan diri sendiri jika seseorang dikaruniai kapasitas lebih untuk menjadi bagian dari perubahan besar ke arah yang lebih baik! Tidak seperti itu, insya Allah.

Dan untuk itu, biarkan aku kembali berkarya, meresapi hangatnya semangat jihad ilmiy bersama tulisan2 dan pemikiran2... Bismillah. Bi idznillah.

*Sudah kubilang, aku akan kuat! Kalaupun resah, aku tak akan berlama-lama. Cukup kekuatan ruhiyah senantiasa menjagaku teguh dan sabar. Ketika mimpi berversus konsekuensi.

Belajar Bagi Waktu

Alhamdulillah...
Cuma bisa bilang ini...
Ngerasa banget, kurang optimal di himit tahun ini.
Efek perampingan organisasi sampai harus jadi sekretaris single fighter-kah?
Trus kelewat terkonsentrasi pada tugs-tugas administratif? Apalagi pakai sistem DIPA nan rempong itu?

Yaa...harusnya aku bisa berbuat lebih.
Tapi tetep, alhamdulillah...
Alhamdulillah selalu bisa mendamppingi temen-temen pengurus dan panitia dalam acara besar maupun acara internal himit...
Alhamdulillah ga pernah telat liqo meskipun jadwalnya bareng sama acara-acara himit...
Alhamdulillah...
Sudah mau lengser nih, ga kerasa.
Semoga bisa berkontribusi lebih banyak
Menyelam lebih dalam
Menyentuh lebih lembut
Karena yang dilakukan dengan hati akan sampai ke hati...
Bismillah...

Minggu, 21 November 2010

Like Mother, Like Daughter!

Inget pepatah, "Like father, like son" tapi aku lebih suka "like father, like daughter" atau "like mother, like daughter" haha... Iya lah... Secara anak perempuan gitu loh...

Hmm...ga sabar menanti kedatangan orang tua nih. Insya Allah... Masih shock sama ide mama hari ini, haha... Ide super lucu. Hmm... perlu dieksekusi gak ya idenya? Let see deh! Tergantung gimana ceritanya dongeng sebelum tidur malem ini ^^

Link Lagu Katon

Jogja

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja

Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri
Ditelan deru kotamu ...

Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Ijinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati 
http://www.youtube.com/watch?v=BBPs3Tkg0JA&feature=related

Negeri di Awan

Di bayang wajahmu
Kutemukan kasih dan hidup
Yang lama lelah aku cari
Di masa lalu
Kau datang padaku
Kau tawarkan hati nan lugu
Selalu mencoba mengerti
Hasrat dalam diri

Kau mainkan untukku
Sebuah lagu tentang neg'ri di awan
Di mana kedamaian menjadi istananya
Dan kini tengah kau bawa
Aku menuju kesana

Ternyata hatimu
Penuh dengan bahasa kasih
Yang terungkapkan dengan pasti
Dalam suka dan sedih
 
http://www.youtube.com/watch?v=lAUhV7FeTXI&feature=related

Tidurlah Tidur: http://www.youtube.com/watch?v=1-Zg64vXW4g&feature=related

Dongeng Sebelum Tidur

Di malam ini aku tak dapat

Memejamkan mata terasa berat

Bagai diri terikat mimpi wow..wow

Kuingin satu, satu ceria

Pengantarku tidur biarku terlelap

Mimpikan hal yang indah

Lelah hati tertutupi


Dongeng sebelum tidur

Ceritakan yang indah biarku terlelap

Dongeng sebelum tidur

Mimpikan diriku mimpikan yang indah

Gelisahku tak menentu

Pikiran melayang (pikiran melayang)

Di benakku hanyalah ada

Lelah kian terasa

Dongengmu sebelum tidur

Ceritakan yang indah biarku terlelap


Aneka banyak cerita

Ceritakanlah semua hingga ku terlelap

Dongeng sebelum tidur

Mimpikan diriku mimpikan yang indah



(Wayang-Dongeng Sebelum Tidur)




Just wanna talk to you, longer. Ya... cerita-cerita biasa, dongeng sebelum tidur untuk menutup hari. Sahabat, suhu kita tak pernah sama akhir-akhir ini, aku tak bicara ketika kau ingin mendengar, kau pun tak ingin bicara saat aku ingin mendengar. Hari ini, aku hanya ingin mendengar dongeng sebelum tidur darimu.

http://www.youtube.com/watch?v=PiNoA82z8ac 

Sabtu, 20 November 2010

Jadilah Kitab Walau Tanpa Judul (Ust. Hilmi A)

Pepatah dalam bahasa Arab itu menyiratkan makna yang dalam, terutama menyangkut kondisi bangsa saat ini yang sarat konflik perebutan kekuasaan dan pengabaian amanah oleh pemimpin-pemimpin yang tidak menebar manfaat dengan jabatan dan otoritas yang dimilikinya. Bangsa ini telah kehilangan ruuhul jundiyah, yakni jiwa ksatria. Jundiyah adalah karakter keprajuritan yang di dalamnya terkandung jiwa ksatria sebagaimana diwariskan pejuang dan ulama bangsa ini saat perjuangan kemerdekaan.

Semangat perjuangan (hamasah jundiyah) adalah semangat untuk berperan dan bukan semangat untuk mengejar jabatan, posisi, dan gelar-gelar duniawi lainnya (hamasah manshabiyah). Saat ini, jiwa ksatria itu makin menghilang. Sebaliknya, muncul jiwa-jiwa kerdil dan pengecut yang menginginkan otoritas, kekuasaan, dan jabatan, tetapi tidak mau bertanggung jawab, apalagi berkurban. Yang terjadi adalah perebutan jabatan, baik di partai politik, ormas, maupun pemerintahan. Orang berlomba-lomba mengikuti persaingan untuk mendapatkan jabatan, bahkan dengan menghalalkan segala cara. Akibatnya, di negeri ini banyak orang memiliki "judul", baik judul akademis, judul keagamaan, judul kemiliteran, maupun judul birokratis, yang tanpa makna. Ada judulnya, tetapi tanpa substansi, tanpa isi, dan tanpa roh.

Padahal, ada kisah-kisah indah dan heroik berbagai bangsa di dunia. Misalnya, dalam Sirah Shahabah, disebutkan bahwa Said bin Zaid pernah menolak amanah menjadi gubernur di Himsh (Syria). Hal ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, "Celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat di pundakku dan kau menolak membantuku." Baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau menjadi gubernur.

Ada lagi kisah lain, yaitu Umar bin Khattab memberhentikan Khalid bin Walid pada saat memimpin perang. Hal ini dilakukan untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerimanya dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, "Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima." Ia pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa. Khalid dicopot "judul"-nya sebagai panglima perang. Namun, ia tetap membuat "kitab" dan membantu menorehkan kemenangan.   Ibrah yang bisa dipetik dari kisah-kisah tersebut adalah janganlah menjadi judul tanpa kitab; memiliki pangkat, tetapi tidak menuai manfaat. Maka, ruuhul jundiyah atau jiwa ksatria yang penuh pengorbanan harus dihadirkan kembali di tengah bangsa ini sehingga tidak timbul hubbul manaashib, yaitu cinta kepada kepangkatan, jabatan-jabatan, bahkan munafasah 'alal manashib, berlomba-lomba untuk meraih jabatan-jabatan. Semoga.

Belajar Bertahan

Belajar bertahan atas ketaatan
Belajar bertahan yang dilandasi ketahanan
Belajar bertahan karena ada keikhlasan
Karena sungguh, ikhlas letaknya pada pukulan pertama

Dan pembelajaran ini bukanlah untuk menjadi tahu dari yang awalnya tidak tahu
Atau  untuk menjadi faham dari yang awalnyakurang faham
Karena sebenarnya tahu, dan sudah faham

Pembelajaran ini adalah untuk menjadi lebih taat atas dasar faham
Pembelajaran untuk konsisten dalam amal-amal yang ikhlas
Maka benar, pembelajaran ini tak ternilai harganya

One More: My Favorite Spote at IPB

It is about one of my favorite spots at IPB, selain Alhur sama Seafast: tangga di node PAU yang ngadep ke PITP.
Suasana siang hari di sini.... seperti suasana yang kurasakan dulu, di masa kecil: anginnya, wangi rumput dan bunga-bunga kuning kecil yang berguguran.
Aku rasa aku bisa ingat semua kenangan dalam hidup saat berada di sini, kenangan yang berhembus begitu saja bersama angin.
Bahkan hanya sekadar angin pun bisa membuatku sangaaat bahagia. Bagaimana tidak?
Angin...terasa tapi terlihat.
Aku bersyukur atas reseptor-reseptor di permukaan kulit yang masih bisa merespon keberadaan angin, impuls-impuls saraf bekerja optimal dengan cara mengalir dari sinaps ke sinaps....dan otak, subhanallah, menerimanya dengan cepat, kurang dari sepersekian detik.Alhamdulillah.

Jumat, 19 November 2010

Masa Muda

Masa muda usiaku kini
Warna hidup tinggal kupilih
Namun aku telah putuskan
Hidup diatas kebenaran

Masa muda penuh karya untukMu Tuhan
Yang aku persembahkan sbagai insan beriman
Mumpung muda ku tak berhenti menapak cita
Menuju negeri syurga yang nun jauh disana

Kini jelas tiap langkahku
Illahi jadi tujuanku
Apapun yang aku lakukan
Islam slalu jadi pegangan

Kamis, 18 November 2010

Wanita Keadilan (Shouhar)

Perjuangan wanita keadilan
Menjadi tiang Negara dan agama
Madrasah bagi generasi masa depan
Tangan mengayun siap songsong fajar Islam

Melahirkan wanita Indonesia
cerdas dan bertaqwa
Berakhlak mulia dan berbudaya
Cermin keagungan negara

Taman surga telah terbentang
Menyambut kaum pejuang
Wanita keadilan
Pintu itu tlah siap terbuka
untuk mu hai mujahidah
Wanita keadilan

Kangen Ayah

Tiba-tiba muncul lagi perasaan aneh itu... Kangen ayah... Tiba-tiba aja...
Rasa kangen sama ayah menyeruak gitu aja waktu dapet sms dari Ditmawa yang isinya kalo ga salah:Weekend ini Ebiet G. Ade mau silaturrahim ke IPB.

Dan hari ini rasa itu memuncak!

Ayah, maaf ya putri kecilmu belum bisa jadi sekuat yang ayah harapkan... Sepertinya akan selamanya jadi putri kecil yang manja yah...

Kangen ayah... Kangen kekhawatiran ayah yang selalu cemas waktu aku ingin mencoba hal-hal baru.
Kadang aku merasa, posisi ayah dan mama terbalik. Pertama kali tau anaknya manjat pohon mangga buat ngambil shuttlecock yang nyangkut pas maen badminton, ayah langsung khawatir, cemas... Tapi mama bilang, "Biarkan aja, biar ga ngrepotin orang lain." Waktu pertama kali latihan naik sepeda, nyetir motor, bahkan nyetir mobil, ayah selalu lebih khawatir. Mama bilang anaknya jagoan jadi pasti bisa mandiri. Waktu tau diam-diam anaknya belajar berenang di Bogor, wajah ayah merah karena khawatir. Ayah bilang, "Dulu harusnya ayah aja yang ngajarin kamu." Mama bilang, "Yah, mbak kan belajarnya di kolam renang satu meter, insya Allah aman kok."

Dan kekhawatiran-kekhawatiran ayah yang lainnya...

Waktu SMA, aku pernah sakit lumayan parah, tapi tetep ga mau bolos sekolah, padahal kata dokter harusnya aku rawat inap dan diinfus. Hff... Aku takut jarum, aku ga mau diinfus. Akhirnya mama minta resep aja buat ditebus. Di rumah, aku ga bisa makan obatnya. Ah, segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia medis selalu membuatku stress berat...

Akhirnya, ayah bilang minum air putih saja yang banyak. Mama nambahin, "Makannya harus bener, mbak, jangan kayak biasanya, makan kalo inget, itu pun ga tau ingetnya kapan..."
Dan resmi, selama satu minggu itu aku pulang-pergi rumah-sekolah tiap hari, padahal waktu SMA aku ngekost di kosan yang jaraknya ga lebih dari 300 meter dari depan gerbang sekolah. Itu berarti, tiap hari ayah antar-jemput aku dari rumah ke sekolah yang jaraknya berpuluh kilometer.

Ayah selalu jadi orang yang paling khawatir melihat mukaku lemes karena belum makan. Padahal bukan karena kehabisan uang saku, tapi memang nafsu makanku kelewat buruk. Ayah sering bertanya, "Kapan terakhir beli baju? Kapan terakhir jalan-jalan? Uang sakumu masih berapa? Masih cukup buat ngapain aja? Kapan terakhir kali makan makanan yang kamu suka?"

Tahun lalu, waktu pertama kali aku akan keluar negeri, di telpon mama bilang, "Ayahmu mau berangkat beli tiket ke Jakarta, mau nganter kamu sampe bandara katanya," Tapi kucegah, "Ga usah ma, pesawatku take off subuh-subuh, ntar ayah repot, ayah kan ga tau Jakarta atau Bogor. Nanti ayah berangkat dari mana? Tau pulangnya dari bandara naik apa? Lagian aku bareng temen-temen kok..."

Dan akhirnya, meskipun benar ayah ga jadi nganter, tapi beberapa waktu kemudian setelah aku pulang, dan alhamdulillah... benar-benar bisa pulang ke rumah (bukan ke kosan), ayah menjemputku, dan... Ayah menangis sejadi-jadinya...

Itu bukan pertama kalinya aku melihat ayah menangis, aku sering melihatnya. Dibandingkan mama, ayah lebih sering menangis. Makanya banyak orang bilang karakterku lebih mirip mama daripada ayah.
Ayah selalu bilang bangga padaku, bahwa ayah selalu bersyukur Allah memberinya banyak hal tak terduga yang jauh melebihi harapan. Waktu aku lahir bahkan ayah tak pernah berpikir aku bisa menempati posisi tiga besar terus-menerus selama sekolah, menang olimpiade, juara lomba pidato, debat, esai, apalagi keluar negeri. Ayah tak pernah menuntut.


Dan ayah yang akan selalu rela bekerja jauh lebih keras, jauh lebih lama hingga merelakan malam-malamnya jika tiba saatnya membayar uang semester atau uang kosan. Dulu waktu masih di rumah, ayah begadang semalaman menemani aku kalau musim ujian datang. Begadang sampai berhari-hari tanpa terpejam sedikit pun waktu aku koma selama dua hari, dulu di kelas 3 SD.

Ayah selalu khawatir. Tapi kekhawatiran itu yang selalu membuatku sangat rindu...
Ayah, kadang aku seperti melihat ayah padahal yang kulihat adalah orang lain, padahal cuma kakak tingkat. Tapi yah, aku selalu kehabisan kata-kata waktu ayah nelpon. Entahlah, speechless...

Ayah, terima kasih sudah mengajari anakmu begitu banyak hal. Tentang tepat waktu, tentang terampil, tentang kesopanan, banyak sekali, aku tak ingat semua. Dan sekarang yah, anakmu sangat perlu kemampuan mengaplikasikan ilmu-ilmu kepemimpinan yang ayah ajarkan. Kangen ayah, maaf yah tadi pagi aku speechless waktu ayah nelpon, karena rasa rindu yah, sangat... Teringat waktu pulang lebaran Idul Fitri kemarin, waktu kucium tangan ayah dan mama dengan takzim...

Ayah, tak akan bisa kulupa surat itu, di amplopnya tertulis "Ananda Yolanda Sylvia P." Ayah mengirimiku surat bahkan ketika saat ini berkomunikasi lewat hp begitu mudah, jaringan di internet tanpa batas. Tapi surat itu yang ayah kirimkan sewaktu aku baru masuk tingkat tiga, sungguh manis isinya, manis dikenang, tak terlupakan...

Dalam suasana Idul Adha, kerinduan itu makin terasa. Aku ingin pulang, aku pikir ayah dan mama juga ingin aku pulang. Tapi ayah dan mama pun tau, jadwal akademik tahun ini tidak mengizinkanku sering-sering pulang.

Setidaknya kabar rumah masih selalu meyejukkan hatiku...


Robbighfir lii wa li waalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku dan kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”