Sabtu, 28 Agustus 2010

pay it forward

When someone does you a big favor, don’t pay it back, PAY IT FORWARD!

Pernah nonton film pay it forward?

Film ini bercerita tentang seorang siswa kelas satu SMP yang merancang sebuah konsep yang
benar-benar dapat mengubah dunia. Konsepnya sederhana, satu orang akan membantu atau melakukan perbuatan baik kepada tiga orang. Orang pertama yang member tersebut tidak berharap ketiga orang yang dibantunya membalas apa yang iam lakukan, tetapi justru meminta mereka untuk membalas kepada orang lain dengan cara masing-masing. Ketiga orang ini akan membantu tiga orang lain, dan demikian seterusnya.

Luar biasa ya?
Jika sistem ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan konsep awal, maka dapat menjadi suatu sistem MLM kebaikan yang (mungkin dalam hitungan tahun) memiliki significant global impact.
Hal yang harus diingat adalah bahwa perbuatan baik (apapun bentuknya, asal dilakukan dengan niat yang lurus, ikhlas, dan proses sesuai semestinya), biasanya akan mebawa implikasi positif lebih dari apa yang dilakukan semula, sebab mungkin orang lain menjadi terinspirasi untuk melakukan perbuatan baik kepada orang lain juga.

Saya jadi teringat percakapan dengan seorang teman dalam perjalanan singkat Jakarta-Bogor. Menurut saya, teman yang saya ajak berbicara ini adalah seorang yang memiliki achievement luar biasa. Ketika saya menanyakan bagaimana dia bisa mendapatkan semua itu, dia menjawab sambil tersenyum, “Hm… saya sih ngerasa ini semua bonus beruntun Cipi! Pasti semua ada prosesnya sih, tapi untuk saat ini susah diungkapkan.” ^_^

“You deserve those all…”, kata saya. Kemudian saya iseng melanjutkan, “Kata orang, deserve a medal for the winner, and a red card for the looser”.

Lalu secara diplomatis (atau retoris ya?) teman saya berkata,”We could only get what we give”.

Kata-katanya terakhir itu membuat saya berpikir,”Give more, get more”. Ketika kita melakukan suatu hal baik untuk orang lain, ternyata impactnya untuk diri kita sendiri jauh lebih besar, dan insya Allah, jauh lebih baik juga. Saya setuju dengan pendapat bahwa good things happen to good people, meskipun tidak selalu demikian, tapi paling tidak, good things yang dilakukan oleh good people tersebut, in a way telah menjadikan dia seorang yang great.

Coba dibayangkan, meskipun hanya secara klise. Menjelang ajalnya, seseorang tidak akan lagi memikirkan berapa rumah, mobil, maupun harta lain yang ia punya, tetapi ia akan memikirkan tentang apa yang telah ia lakukan di dunia ini, dan apa yang telah ia berikan pada orang lain. Cuma mengingatkan, kita semua tentu akan mati. So, agar kita punya banyak kenangan indah semasa hidup, yuk sama-sama memberi dan melakukan yang terbaik.

Tulisan ini merupakan pengingatan bagi saya pribadi. Seringkali saya melihat peluang untuk melakukan hal-hal baik, contoh sederhananya, ketika seorang teman membutuhkan sedikit waktu saya untuk curhatnya, dengan semena-mena saya beralasan, ”Ntar dulu ya, beberapa menit lagi deh, masih ngerjain x, y, z, dll…” . padahal sebenarnya x, y, z, dll tersebut belum tentu lebih penting ataupun lebih mendesak daripada urusan teman yang mungkin memerlukan saran secepatnya. Masih banyak sekali contoh lain, bahkan hal yang sering kita sepelekan seperti menghadiri rapat tepat waktu (ini juga perbuatan baik lho, karena dengan datang tepat waktu berarti kita menghindari perbuatan zhalim terhadap peserta rapat lain yang on time atau bahkan in time. But, sometimes, we ignore it. Mohon maaf ya temen2, barangkali selama ini ada yang terzhalimi dengan sikap saya. Anyway, yuk sama-sama saling mengingatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar