Minggu, 17 April 2011

Hai

Hai tidaklah kau lihat bulan purnama sedang tersenyum lebar padamu?
Mengapa hanya tunduk saja?

Hai apa itu yang mengalir menganak sungai?
Astaga, sayang, kau menangis lagi...

Hai bahkan tikus-tikus pun tertawa riang di loteng
Bukan karena dapat santapan, atau apa mereka sedang menertawakanmu?

Ya sayang,
Kadang ketidakterimaan kita menjadi sangat tidak berharga
Kau tau kenapa?
Karena alasan dari ketidakterimaan itu tak bisa kau bahasakan

Tak perlulah selamanya ingin dimengerti
Cukuplah belajar mengerti
Mengerti dan kau akan jadi peduli
Meski kau pun tak pernah bisa mengerti
Apalagi memahami
Cukup kau saja bisa menerima sayang

Termasuk menerima segala ketidakberdayaan
Segala kesepakatan

Hai permata, kau tau kau sungguh-sungguh berharga
Saat utuh bahkan saat sudah pecah pun
Kau tau kenapa?
Karena kau selalu bersinar, cemerlang berkelipan
Di manapun tempatnya
Seperti apapun kondisinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar