Senin, 22 November 2010

Seperti Cinta Matahari

Seperti cinta matahari pada cakrawala
yang selalu datang semburatnya tiap fajar dan senja
Kadang warnanya merah saga
Seringkali kuning jingga
Hangat...
Seperti itulah cintaku akan berkarya

Dari sekian jumlah karya yang dibuat, iya sih beberapa di antaranya menunjukkan hasil yang baik, menang ini atau dapat penghargaan itu. Ya, wajar kalau hal-hal itu terlihat kemilaunya. Ya, wajar kalau ada yang menganggap hidupku penuh keberuntungan. Ya, wajar kalau banyak yang berpikir "enak ya bisa punya waktu buat bikin karya ini dan itu". Ya, wajar kalau semua bertanya, "Kapan kamu ngerjain semua itu?" Dan wajar kalau ada yang berpendapat, "Seru ya hidupmu!"
Ya, wajar kalau yang keliatan yang enak-enaknya saja...

Tapi tahukah ada apa di balik semua itu? Tahukah berapa kali aku menulis, berapa kali aku berkarya dan gagal? Tahukah berapa kali menelan pil pahit kegagalan akibat tak menemukan nama sendiri di daftar nama pemenang? Hampir ratusan kali mungkin!

Tahukah berapa malam aku melangkan waktu untuk tidak tidur dan memilih bercengkrama dengan laptop dan kertas-kertas untuk membuat sesuatu yang...meskipun sebagian besar tak berhasil tapi tetap kucintai? Dan tahukah tentang waktu-waktu yang teralokasikan sebagai manifestasi kecintaan berkarya........

Ya, beginilah caraku menikmati hidup dan waktu luang.

Untuk malam2 yang dihidupkan dengan pemikiran dan diskusi, untuk waktu-waktu yang terus menemaniku dalam autan referensi ilmu, aku menyebutnya: INVESTASI!
Kalianmungkin tahu tentang rasa ini, mungkin juga tidak... Insya Allah, investasi ini tidak kuharapkan untuk diri sendiri. Huh, terlalu picik untuk memikirkan diri sendiri jika seseorang dikaruniai kapasitas lebih untuk menjadi bagian dari perubahan besar ke arah yang lebih baik! Tidak seperti itu, insya Allah.

Dan untuk itu, biarkan aku kembali berkarya, meresapi hangatnya semangat jihad ilmiy bersama tulisan2 dan pemikiran2... Bismillah. Bi idznillah.

*Sudah kubilang, aku akan kuat! Kalaupun resah, aku tak akan berlama-lama. Cukup kekuatan ruhiyah senantiasa menjagaku teguh dan sabar. Ketika mimpi berversus konsekuensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar