Selasa, 28 September 2010

Buku-buku Usang

Mimpi... Ya, dalam mimpi saya ditanya,

"Apa kau benar2 mencintai buku2?"

"Ya", kata saya. "Apa ada alasan untuk tidak mencintai buku2?"



Si penanya berkata,

"Suatu saat buku2 itu akan menjadi tumpukan kertas2 usang, tak tampak menarik lagi, apa kau akan tetap mencintainya?"



"Boleh saya tanya sesuatu?" tanya saya.

"Silakan", jawab si penanya.



"Kalau Anda menikah, dan Anda lebih mencintai kepribadian pasangan Anda daripada keadaan fisiknya, apa suatu saat nanti ketika ia sudah tua dan keriput Anda akan tetap mencintainya?"



"Ya, tentu."



"Maka dengan cara seperti itulah saya akan mencintai buku2 ini... Jelas berbeda antara cinta kepada manusia dengan cinta kepada benda mati, namun analoginya tak jauh beda.



Selama ilmu di dalamnya masih mampu memberi manfaat, bagi saya tak masalah ia tampak usang dan lusuh, sebab ia tetap bermutu.



"Anda pernah melihat ukiran kayu jati yang indah?

Menurut saya keindahan ilmu seperti keindahan ukiran2 itu... Rumit, sulit dibahasakan.

Dan sastra adalah pelitur atau pernis yang membuatnya tampak semakin indah.

Maka kayu jati adalah isinya, yang selalu awet memberi manfaat.

Pelitur atau pernisnya mungkin saja luntur, karena panas, karena hujan, karena goresan2...hingga membuatnya tak tampak semenarik hiasan baru.

Tapi di dalamnya tetaplah kayu jati,

tetap berkualitas, tetap bermanfaat."



Ia lalu tersenyum dalam mimpi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar