Senin, 27 September 2010

Sebuah Cita-cita

Ini adalah tulisan jujur yang datang dari logika saya yang waras dan hati yang tidak was-was… Ini adalah tulisan yang polos tentang sebuah visi dan cita-cita suci.

Percayalah, tak ada ambisi pribadi yang melatar belakangi tulisan ini, juga bukan karena sekadar terpengaruh trending topic yang sedang “in”.

Saya ingin mengalirkan energi mimpi dengan cara sedemikian rupa hingga pada akhirnya bukan saya yang mengejar mimpi, tapi mimpi yang mengejar saya.

Terlalu idealiskah?

Kau pikir mau hidup dengan apa kalau idealisme saja tak punya?

Hmm…kepanjangan!

Sebenernya cuma mau bilang, “Pengen punya keluarga rabbani, qur’ani…”

Pengen mendidik anak-anak yang hafal Al-Qur’an (terinspirasi buku 10 Bersaudara Bintang Surga), pengen punya keluarga yang saling menguatkan di jalanNya, saling menopang (terinspirasi Sang Pencerah).

Bahwa hadirnya keluarga Muslim Rabbani sangat dinantikan di tengah2 masyarakat. Bahwa mereka mengharapkan orang-orang yang benar-benar bisa dengan tegas memisahan yang benar dari yang salah, orang-orang yang dengan lembut mengajak pada kebaikan. Bahwa hanya keberadaan keluarga Muslim di tengah-tengah masyarakatlah yang bisa menjawab semua itu.

Manis bukan?

Meski sudah terbayang semuanya tak akan mudah, tapi insya Allah berkah….

Maka alasan apa yang akan membuat saya lemah?

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (QS 3: 104)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar