Sabtu, 23 Oktober 2010

biarkan hamba kecilMu yang lemah ini mengeluh

Allah....
untuk sekali ini, biarkan hamba kecilMu yang lemah mengeluh
Allah...
bukan bermaksud enggan atau semacamnya
cuma ingin mengadu lewat tulisan

Perjumpaan denganmu sungguh bermakna
sangat rindu waktu-waktu berkualitas berdua saja

pasti Engkau tahu kegelisahan ini
bahwa sungguh hamba kecilMu yang lemah ini takut
takut mengukur kapasitas diri
bukan banyaknya, atau besarnya, atau bergengsinya tugas yang dikhawatirkan
Tidak... Kau tahu ini sesuatu yang lebih dari itu

Kau tahu, tugas-tugas akademik dan tugas-tugas harian
bukan hal-hal yang cukup berat untuk membebani hati ini
Tidak... Kau tahu ini bukan tentang sesuatu yang epistemis seperti itu

Engkau tahu, sepekan yang lalu,
berada di ruangan itu... rasanya udara seperti kehilangan sekian persen oksigennya

Apa ini?
Apa benar ini nyata? Apa benar aku ada di sana?
Oh tidak, rasanya ingin percaya semua ini mimpi belaka
Terasa berat sungguh... aku tak mau percaya

Sepertinya luas telapak kaki kecil ini harus menopang beban yang lebih berat

Pundak yang lemah ini harus menumpu dalam waktu yang lebih lama
Punggung ini makin sakit menggendong lebih banyak

Sampai hari ini, masih sesak nafas terasa
Tidak.... tidak ingin kukeluhkan semuanya
Tidak.... karena aku yakin semua itu
hanya bisa ditopang lebih kuat
dan ditumpu lebih lama

oleh orang-orang yang kuat
bukan oleh kaum yang manja
"Laayukallifu nafsan illaa wus'aha"

Tapi untuk keterkejutan ini
untuk hati yang masih susah percaya ini
untuk jiwa yang masih menganggap dirinya pergi sejenak dari jasad ketika terlelap
biarkan untuk sekali ini, hamba kecilMu yang lemah mengeluh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar